“You and me, END” itulah ungkapan yang kini tengah menjadi trend di
kalangan anak muda. Atau bahkan mungkin tak hanya kaum muda saja yang
suka menggunakan ungkapan yang di adopsi dari Sule, di Opera Van Java
tersebut. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa gaul, ungkapan itu berubah
menjadi “Loe, Gue, END”. Disertai dengan gerakan mulut yang dibuat
sejelek mungkin serta gerakan tangan yang khas dan asli gaya Sule,
sepertinya banyak penonton yang terhipnotis untuk menirukan gaya
tersebut. Hampir setiap ada kesempatan, hampir semua orang juga, selalu
meniru gaya Sule (You and me END, atau Loe, gue, END”, red) itu. Tak
peduli itu di kampus, kafe, mall, ataupun tempat umum lainnya.
Opera Van Java. Hmm, bicara tentang acara talk show yang satu ini maka
timbul pertanyaan. Siapa sih yang tidak kenal acara ini? Siapa pula yang
belum pernah nonton acara televisi yang ditayangkan setiap malam ini?
Acara yang digawangi oleh Sule, Parto, Azis, Andre dan Nunung ini cukup
fenomenal hampir di semua kalangan. Bahkan, karena begitu antusiasnya
masyarakat terhadap acara ini, belum lama ini acara tersebut mulai
menggelar jumpa fans ke berbagai daerah seperti Malang dan Semarang.
Sebuah kesuksesan yang menggembirakan bagi mereka (Sule, Parto, Azis,
Andre dan Nunung, serta kru).
(………..) namun, disini saya tidak akan bercerita tentang kesukesan Sule
dan kawan-kawan ataupun gayanya yang selalu dijadikan trend para pemuda
tersebut. Akan tetapi, pada kesempatan ini saya akan menceritakan
tentang diri saya (Me, red). Ya, sekilas tentang saya saat ini, hanya
sekilas hlo ya? (…) tak tahu harus mengawalinya dari mana, namun satu
hal yang ingin saya ceritakan kepada pembaca semua (siapa pembacanya aja
belum tahu, kog pede. Tapi tak apalah… namanya juga penghuni baru. Hee
). Baiklah, akan saya mulai saja ceritanya. Ceritanya begini (huuuft,,
kesannya terlalu bertele-tele banget seehh… )
Baiklah, satu-satunya alasan yang membuat saya mau berbagi tentang diri
saya disini adalah karena tanggapan teman-teman terhadap diri saya
akhir-akhir ini.
“Nurul sekarang berubah ya?”
“Kamu kog sekarang cerewet siihh..”
“Iy, Nurul sekarang tu nakal,”
“Suka usil juga,”
“Udah berani bolos kuliah lagi…”
Hiks hiks… itulah beberapa komentar mereka tentang saya yang katanya,
aku yang sekarang udah berubah (emang power rangers?? ). Senang seh,
mendapat persepsi dari teman-teman. Itu artinya mereka perhatian pada
saya,, hohohoho. Namun, sedih juga nih, masak iya? Perubahan sebanyak
itu nggak ada yang mengacu pada perubahan ke arah yang lebih baik.
Termasuk orang yang celaka donk?? (Udah pada tahu kan? Kalau “Orang yang
hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin maka termasuk golongan
orang yang celaka, sedangkan orang yang hari ini sama dengan hari
kemarin maka termasuk golongan orang yang merugi, sedangkan orang yang
beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin!”
harus di ingat hlo ya???). Semua orang pasti ingin masuk pada golongan
orang-orang yang beruntung. Tapi, ternyata gak gampang ya…. (Siapa
bilang? Kalau mau usaha, dijamin bisa kog!).
(Kembali ke topik semula…) Mungkin memang benar seperti yang diungkapkan
teman-teman tentang diri saya. Dengan ini terpaksa saya mengakuinya
(kog ada unsur terpaksa segala???hahaha ). Saya mungkin mulai berani
nakal dan berbuat usil terhadap teman-teman, cerewet, dan juga berani
bolos kuliah, hihihi… Untuk yang satu ini memang benar-benar murni
kesalahan saya. Entah mengapa, dengan alasan karena belum pernah bolos
untuk mata kuliah ini dan itu , maksud hati ingin memanfaatkan
kesempatan 75% kehadiran getoo akhirnya saya pun bolos,,hehe .
(Teman-teman, jangan ditiru ya….. itu tidak baik. Ok?)
Tapi, (ada tapinya juga hloo… ), selain menurut komentar teman-teman
yang sudah terungkap diatas tadi, menurut saya seorang “Nurul masa kini”
juga mempunyai nilai positif kog. Apa tuchhh??? (ada duuech, kasih tau
nggak yaaa? Hee ). Kalau tadi diceritakan dia udah mulai berani bolos,
ternyata kini dia tidak hanya berani bolos. Tapi….. dia mulai berani
menentukan target yang harus dia capai dalam waktu tertentu. Berbagai
kegiatan positif pun kini mulai digelutinya. Selain itu, tak sedikit
pendidikan dan keterampilan yang mulai ia lirik untuk dipelajari.
Hmm,, menulis ini jadi teringat pesan seseorang beberapa tahun silam.
“Tentukanlah target yang ingin kamu raih dalam hidupmu. Jangan ragu-ragu
untuk menentukan target, karena semakin tinggi target yang ingin kita
capai maka kita akan semakin tertantang pula untuk meraihnya. Dan Allah
tidak pernah tidak mendengar apa-apa yang jadi keinginan hamba-Nya.
Selama ada usaha, Insya Allah Tuhan akan mendengarkan kita”. Keep
spirit...