Kamis, 08 Desember 2011

Loe, Gue, END!

“You and me, END” itulah ungkapan yang kini tengah menjadi trend di kalangan anak muda. Atau bahkan mungkin tak hanya kaum muda saja yang suka menggunakan ungkapan yang di adopsi dari Sule, di Opera Van Java tersebut. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa gaul, ungkapan itu berubah menjadi “Loe, Gue, END”. Disertai dengan gerakan mulut yang dibuat sejelek mungkin serta gerakan tangan yang khas dan asli gaya Sule, sepertinya banyak penonton yang terhipnotis untuk menirukan gaya tersebut. Hampir setiap ada kesempatan, hampir semua orang juga, selalu meniru gaya Sule (You and me END, atau Loe, gue, END”, red) itu. Tak peduli itu di kampus, kafe, mall, ataupun tempat umum lainnya.
Opera Van Java. Hmm, bicara tentang acara talk show yang satu ini maka timbul pertanyaan. Siapa sih yang tidak kenal acara ini? Siapa pula yang belum pernah nonton acara televisi yang ditayangkan setiap malam ini? Acara yang digawangi oleh Sule, Parto, Azis, Andre dan Nunung ini cukup fenomenal hampir di semua kalangan. Bahkan, karena begitu antusiasnya masyarakat terhadap acara ini, belum lama ini acara tersebut mulai menggelar jumpa fans ke berbagai daerah seperti Malang dan Semarang. Sebuah kesuksesan yang menggembirakan bagi mereka (Sule, Parto, Azis, Andre dan Nunung, serta kru).

(………..) namun, disini saya tidak akan bercerita tentang kesukesan Sule dan kawan-kawan ataupun gayanya yang selalu dijadikan trend para pemuda tersebut. Akan tetapi, pada kesempatan ini saya akan menceritakan tentang diri saya (Me, red). Ya, sekilas tentang saya saat ini, hanya sekilas hlo ya? (…) tak tahu harus mengawalinya dari mana, namun satu hal yang ingin saya ceritakan kepada pembaca semua (siapa pembacanya aja belum tahu, kog pede. Tapi tak apalah… namanya juga penghuni baru. Hee ). Baiklah, akan saya mulai saja ceritanya. Ceritanya begini (huuuft,, kesannya terlalu bertele-tele banget seehh… )
Baiklah, satu-satunya alasan yang membuat saya mau berbagi tentang diri saya disini adalah karena tanggapan teman-teman terhadap diri saya akhir-akhir ini.
“Nurul sekarang berubah ya?”
“Kamu kog sekarang cerewet siihh..”
“Iy, Nurul sekarang tu nakal,”
“Suka usil juga,”
“Udah berani bolos kuliah lagi…”
Hiks hiks… itulah beberapa komentar mereka tentang saya yang katanya, aku yang sekarang udah berubah (emang power rangers?? ). Senang seh, mendapat persepsi dari teman-teman. Itu artinya mereka perhatian pada saya,, hohohoho. Namun, sedih juga nih, masak iya? Perubahan sebanyak itu nggak ada yang mengacu pada perubahan ke arah yang lebih baik. Termasuk orang yang celaka donk?? (Udah pada tahu kan? Kalau “Orang yang hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin maka termasuk golongan orang yang celaka, sedangkan orang yang hari ini sama dengan hari kemarin maka termasuk golongan orang yang merugi, sedangkan orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin!” harus di ingat hlo ya???). Semua orang pasti ingin masuk pada golongan orang-orang yang beruntung. Tapi, ternyata gak gampang ya…. (Siapa bilang? Kalau mau usaha, dijamin bisa kog!).
(Kembali ke topik semula…) Mungkin memang benar seperti yang diungkapkan teman-teman tentang diri saya. Dengan ini terpaksa saya mengakuinya (kog ada unsur terpaksa segala???hahaha ). Saya mungkin mulai berani nakal dan berbuat usil terhadap teman-teman, cerewet, dan juga berani bolos kuliah, hihihi… Untuk yang satu ini memang benar-benar murni kesalahan saya. Entah mengapa, dengan alasan karena belum pernah bolos untuk mata kuliah ini dan itu , maksud hati ingin memanfaatkan kesempatan 75% kehadiran getoo akhirnya saya pun bolos,,hehe . (Teman-teman, jangan ditiru ya….. itu tidak baik. Ok?)
Tapi, (ada tapinya juga hloo… ), selain menurut komentar teman-teman yang sudah terungkap diatas tadi, menurut saya seorang “Nurul masa kini” juga mempunyai nilai positif kog. Apa tuchhh??? (ada duuech, kasih tau nggak yaaa? Hee ). Kalau tadi diceritakan dia udah mulai berani bolos, ternyata kini dia tidak hanya berani bolos. Tapi….. dia mulai berani menentukan target yang harus dia capai dalam waktu tertentu. Berbagai kegiatan positif pun kini mulai digelutinya. Selain itu, tak sedikit pendidikan dan keterampilan yang mulai ia lirik untuk dipelajari.
Hmm,, menulis ini jadi teringat pesan seseorang beberapa tahun silam. “Tentukanlah target yang ingin kamu raih dalam hidupmu. Jangan ragu-ragu untuk menentukan target, karena semakin tinggi target yang ingin kita capai maka kita akan semakin tertantang pula untuk meraihnya. Dan Allah tidak pernah tidak mendengar apa-apa yang jadi keinginan hamba-Nya. Selama ada usaha, Insya Allah Tuhan akan mendengarkan kita”. Keep spirit...