Kamis, 12 April 2012

Edcoustic: Nantikanku di Batas Waktu



Di kedalaman hatiku, tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan lewat kesalihanmu
yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata
Sungguh, walau ku kelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku, jangan salahkan!
Kalau memang kau pilihanku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi ke surga abadi
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku di batas waktu….

Adem ayem… begitulah rasanya saat mendengarkan lagu Edcoustic. Liriknya menentramkan. Mulai dari Doa Kalbu, Sendiri Menyepi, Ku Pergi, Muhasabah Cinta, hingga Nantikanku di Batas Waktu yang liriknya ada di atas, semuanya TOP begete. Lagu-lagu Edcoustic memang bisa menjadi teman merenung untuk intropeksi diri (Ingat lho…hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, jika gak mau di bilang sebagai orang yang merugi).
Nantikanku di Batas Waktu, tentu kita sudah paham maksud yang diutarakan lirik lagu ini. Tidak menghalalkan pacaran, itulah salah satunya. Setidaknya, itulah yang kutangkap. Dalam lirik tersebut, sang empu menyampaikan sebuah makna implisit dalam nada-nada syair islaminya. Mengilhami sebuah dalil yang mengatakan “ dan janganlah mendekati zina” syair ini menyampaikan pesan dengan nada yang indah. Dua jempol untuk Edcoustic.
Bagaimana pendapat Anda? Setuju, kurang setuju, atau bahkan tidak setuju. Ya, itu terserah Anda. Demokratis-lah. Bukankah negara kita menganut sistem demokratis saat memilih pemimpin? (Meskipun masih terkesan compang-camping –Anda tentu mengerti maksud saya-). Begitu pula dengan tanggapan Anda tentang pendapat di atas. Anda pun boleh setuju, kurang, atau bahkan tidak.

Bagaimana dengan saya? Hmm, kalau saya sih fivety-fivety… (lhooo??) Di lihat dari segi positifnya, manfaat pacaran memang ada. Namun, ternyata dampak negatifnya jauh lebih besar (Tak perlu saya kemukakan di sini, saya yakin Anda sudah mengetahuinya -betapa baik hatinya saya, selalu menganggap Anda sudah tahu- heehee). Melihat pergaulan pemuda zaman sekarang, pacaran adalah tren gaul yang tak terpisahkan (begitulah pandangan saya). Bahkan, mereka yang tak mau pacaran sering dibilang nggak gaul loe (INGAT: sesuaikan logatnya). Namun, bagi Anda yang sudah berprinsip untuk tidak pacaran, jangan dengarkan komentar-komentar negatif. Yakinlah, hidup adalah pilihan, dan saya yakin pilihan Anda adalah pilihan yang tepat (setidaknya bagi Anda sendiri).
Sedikit bercerita (curhat kali ya?) saya akan berbagi cerita tentang diri saya. Saat ini, sepertinya lagu Nantikanku di Batas Waktu adalah syair yang tepat untuk melukiskan perasaan saya (INGAT: hanya saat ini dan –bisa berubah sewaktu-waktu kapanpun saya menghendaki- hihihi). Ya…. Saya yakin Anda tahu-lah bagaimana cerita yang senada dengan syair lagu di atas.
Itu cerita saya, bagaimana dengan cerita Anda? (saya siap membacanya, setelah Anda membaca dan memberi komentar tulisan ini, J)